Bersimpuh di penjuru waktu
Menghitung baki usia
Lalu berdoa lagi
Agar nafas belum terhenti.
Dirasakan perjalanan hidup
Masih terlalu jauh
Meski sebenarnya cukup disedari
Kematian kian hampiri.
Ada keperitan yang hebat
Menyeksa di dalam dada
Namun tidak diendah
Keringat tetap diperah.
Melewati penghujung malam
Dekah batuk merobek sunyi
Mengah nafas bergelombang
Tercungap-cungap menggapai udara
Pedih di dada tidak tertahan.
Mengenang anak-anak
Mengenang sakit yang semakin akrab
Masihkah ada sisa upaya
Menujah penat mengais belanja.
Itulah insan mulia
Seorang tua bernama ayah
Teramat berat beban digalas
Di tangannya tergenggam amanah Allah SWT!
No comments:
Post a Comment